Kabinet Indonesia
Petahana: Kabinet Indonesia Maju | |
Garuda Pancasila | |
Kabinet Indonesia Maju (2019) | |
Informasi Kabinet | |
---|---|
Dibentuk | 2 September 1945; 79 tahun lalu (1945-09-02) |
Jenis | Lembaga negara |
Kantor pusat | Sekretariat Kabinet, Jakarta |
Pegawai | 38 anggota:
|
Kabinet eksekutif |
|
Dasar hukum |
|
Situs web | www.setkab.go.id |
Artikel ini adalah bagian dari seri |
Politik dan ketatanegaraan Indonesia |
---|
Pemerintahan pusat |
Hukum Pancasila (ideologi nasional)
|
Legislatif |
Eksekutif |
Kehakiman |
Lembaga lain
|
Pemerintahan daerah |
Pembagian administratif
|
Kepala daerah
|
Legislatif daerah |
Politik praktis |
Partai politik |
Kebijakan luar negeri |
Perwakilan diplomatik |
|
|
Kabinet Indonesia (biasanya disebut sebagai Kabinet Presiden atau disederhanakan sebagai Kabinet) adalah bagian dari cabang eksekutif dalam pemerintahan Indonesia. Kabinet terdiri atas para menteri dan pejabat lainnya yang ditunjuk dan diberhentikan oleh Presiden Indonesia. Anggota kabinet berfungsi sebagai pejabat yang membantu presiden dalam melaksanakan tugasnya.
Indonesia telah mempunyai puluhan kabinet sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia tahun 1945. Ketika Soekarno menjabat sebagai presiden, masa jabatan kabinet tidak tetap dan banyak terjadi perombakan kabinet. Sejak masa Orde Baru, hampir semua masa jabatan kabinet menjabat selama lima tahun, mengikuti masa jabatan Presiden Indonesia. Pada umumnya, kabinet diberi nama pada saat awal pembentukannya. Kabinet saat ini bernama Kabinet Indonesia Maju di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo.
Sejarah
Konsep kabinet pemerintahan tidak disebutkan secara eksplisit dalam Undang-Undang Dasar 1945 sehingga kabinet pemerintahan Indonesia sejak 14 November 1945 adalah hasil dari konvensi administrasi. Ada dua jenis kabinet dalam sejarah Indonesia, yaitu kabinet presidensial dan kabinet parlementer. Dalam kabinet presidensial, presiden bertanggung jawab atas kebijakan pemerintah sebagai kepala negara dan pemerintahan, serta memimpin sebuah kabinet; pada kabinet parlementer, kabinet melaksanakan kebijakan pemerintah dan bertanggung jawab kepada legislatif.[1]
Pada tanggal 27 Desember 1949, Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS). Di bawah Konstitusi Federal tahun 1949, RIS memiliki kabinet parlementer sebagai menteri yang bertanggung jawab atas kebijakan pemerintah. Dengan kembali ke negara kesatuan Indonesia pada bulan Agustus 1950, sistem kabinet parlementer dipertahankan karena adanya perjanjian antara pemerintah RIS dan Republik Indonesia (konstituen RIS). Pasal 83 Undang-Undang Dasar Sementara tahun 1950 menyatakan bahwa menteri memiliki tanggung jawab penuh untuk kebijakan pemerintah. Selama sembilan tahun berikutnya, ada tujuh kabinet yang memiliki antara 18 dan 25 anggota.[2]
Pada 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan dekret yang membatalkan UUD 1950 dan mengembalikan konstitusi negara ke UUD 1945. Kabinet yang ada dibubarkan dan sistem demokrasi terpimpin diberlakukan. Sebuah kabinet baru dibentuk tak lama kemudian. Pada masa ini, presiden merangkap sebagai perdana menteri, sedangkan DPRS dan MPRS beralih fungsi dari legislatif ke eksekutif. Pada tahun-tahun terakhir kepemimpinan presiden Sukarno, jumlah kabinet membesar, yang pada puncaknya memiliki lebih dari 100 menteri.
Pada masa Orde Baru di bawah Presiden Soeharto, kabinet yang dibentuk memiliki anggota yang lebih sedikit. Sejak tahun 1968 sampai 1998, kabinet bekerja untuk masa jabatan selama lima tahun. Setelah jatuhnya Soeharto dan dimulainya era Reformasi, sistem kabinet presidensial tetap dipertahankan.[3]
Hingga tahun 2010, seorang menteri dalam kabinet memimpin sebuah departemen. Setelah tahun 2010, semua lembaga pemerintah yang bernama "departemen" diubah dan diseragamkan menjadi "kementerian".
Daftar kabinet
No | Nama kabinet | Awal masa kerja | Akhir masa kerja | Pemimpin | Jabatan | Jumlah personel |
---|---|---|---|---|---|---|
Era Perjuangan Kemerdekaan | ||||||
1 | Presidensial | 2 September 1945 | 14 November 1945 | Soekarno | Presiden | 21 |
2 | Sjahrir I | 14 November 1945 | 28 Februari 1946 | Sutan Syahrir | Perdana Menteri | 17 |
3 | Sjahrir II | 12 Maret 1946 | 2 Oktober 1946 | 25 | ||
4 | Sjahrir III | 2 Oktober 1946 | 27 Juni 1947 | 32 | ||
5 | Amir Sjarifuddin I | 3 Juli 1947 | 11 November 1947 | Amir Sjarifuddin | 34 | |
6 | Amir Sjarifuddin II | 11 November 1947 | 23 Januari 1948 | 37 | ||
7 | Hatta I | 29 Januari 1948 | 4 Agustus 1949 | Mohammad Hatta | 17 | |
* | Darurat | 19 Desember 1948 | 14 Juli 1949 | S. Prawiranegara | Ketua PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia) | 12 |
8 | Hatta II | 4 Agustus 1949 | 14 Desember 1949 | Mohammad Hatta | Perdana Menteri | 19 |
Era Demokrasi Parlementer | ||||||
* | RIS | 20 Desember 1949 | 6 September 1950 | Mohammad Hatta | Perdana Menteri | 17 |
9 | Susanto | 27 Desember 1949 | 16 Januari 1950 | Susanto Tirtoprodjo | Pjs Perdana Menteri | 10 |
10 | Halim | 22 Januari 1950 | 15 Agustus 1950 | Abdul Halim | Perdana Menteri | 15 |
11 | Natsir | 6 September 1950 | 27 April 1951 | Mohammad Natsir | 18 | |
12 | Sukiman-Suwirjo | 27 April 1951 | 3 April 1952 | Sukiman Wirjosandjojo | 20 | |
13 | Wilopo | 3 April 1952 | 3 Juni 1953 | Wilopo | 18 | |
14 | Ali Sastroamidjojo I | 1 Agustus 1953 | 24 Juli 1955 | Ali Sastroamidjojo | 20 | |
15 | Burhanuddin Harahap | 12 Agustus 1955 | 3 Maret 1956 | Burhanuddin Harahap | 23 | |
16 | Ali Sastroamidjojo II | 24 Maret 1956 | 14 Maret 1957 | Ali Sastroamidjojo | 25 | |
17 | Djuanda | 9 April 1957 | 5 Juli 1959 | Djuanda Kartawidjaja | 24 | |
Era Demokrasi Terpimpin | ||||||
18 | Kerja I | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | Soekarno | Presiden Perdana Menteri | 33 |
19 | Kerja II | 18 Februari 1960 | 6 Maret 1962 | 40 | ||
20 | Kerja III | 6 Maret 1962 | 13 November 1963 | 60 | ||
21 | Kerja IV | 13 November 1963 | 27 Agustus 1964 | 66 | ||
22 | Dwikora I | 27 Agustus 1964 | 22 Februari 1966 | 110 | ||
23 | Dwikora II | 24 Februari 1966 | 28 Maret 1966 | 132 | ||
24 | Dwikora III | 28 Maret 1966 | 25 Juli 1966 | 79 | ||
25 | Ampera I | 28 Juli 1966 | 11 Oktober 1967 | Soeharto | Ketua Presidium | 31 |
26 | Ampera II | 17 Oktober 1967 | 10 Juni 1968 | Pjs Presiden | 24 | |
Era Orde Baru | ||||||
27 | Pembangunan I | 10 Juni 1968 | 28 Maret 1973 | Soeharto | Presiden | 24 |
28 | Pembangunan II | 28 Maret 1973 | 29 Maret 1978 | 24 | ||
29 | Pembangunan III | 31 Maret 1978 | 19 Maret 1983 | 32 | ||
30 | Pembangunan IV | 19 Maret 1983 | 21 Maret 1988 | 42 | ||
31 | Pembangunan V | 23 Maret 1988 | 17 Maret 1993 | 44 | ||
32 | Pembangunan VI | 17 Maret 1993 | 14 Maret 1998 | 43 | ||
33 | Pembangunan VII | 14 Maret 1998 | 21 Mei 1998 | 38 | ||
Era Reformasi | ||||||
Reformasi Pembangunan | B.J. Habibie | Presiden | 37 | |||
Persatuan Nasional | Abdurahman Wahid | 36 | ||||
Gotong Royong | Megawati Soekarnoputri | 33 | ||||
Indonesia Bersatu | Susilo Bambang Yudhoyono | 34 | ||||
Indonesia Bersatu II | 34 | |||||
Kerja | Joko Widodo | 34 | ||||
Indonesia Maju | 34 |
Kabinet petahana
Kabinet petahana Indonesia saat ini adalah Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, dibantu oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Kabinet ini menjabat sejak 23 Oktober 2019. Untuk rincian mengenai pergantian pejabat yang pernah menjabat pada kabinet ini, lihat artikel utama.
Daftar ini mengurutkan para menteri berdasarkan urutan:
- Menteri Koordinator (Pasal 14 UU Kementerian Negara 2008);
- Menteri yang nomenklatur kementeriannya secara tegas disebutkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 (dalam negeri, luar negeri, pertahanan) (Pasal 4 ayat 2 [a] § 12 UU Kementerian Negara 2008);
- Menteri yang membidangi urusan pemerintahan absolut (politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, agama) (Pasal 10 ayat 1 UU Pemerintahan Daerah 2014);
- Menteri yang ruang lingkupnya disebutkan dalam UUD 1945 (agama, hukum, keuangan, keamanan, hak asasi manusia, pendidikan, kebudayaan, kesehatan, sosial, ketenagakerjaan, industri, perdagangan, pertambangan, energi, pekerjaan umum, transmigrasi, transportasi, informasi, komunikasi, pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, kelautan, dan perikanan) (Pasal 4 ayat 2 [b] § 5 ayat 2 UU Kementerian Negara 2008);
- Menteri yang membidangi urusan pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah (perencanaan pembangunan nasional, aparatur negara, kesekretariatan negara, badan usaha milik negara, pertanahan, kependudukan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan, teknologi, investasi, koperasi, usaha kecil dan menengah, pariwisata, pemberdayaan perempuan, pemuda, olahraga, perumahan, dan pembangunan kawasan atau daerah tertinggal) (Pasal 4 ayat 2 [c] § 5 ayat 3 UU Kementerian Negara 2008);
- Pejabat lain yang setingkat dengan Menteri dan ruang lingkup kerjanya secara tegas disebutkan oleh UUD 1945 dan/atau diatur oleh Undang-Undang.
Menteri Koordinator
Menteri Negara
Jabatan (Peraturan perundang-undangan yang mengatur) | Pejabat petahana | Mulai menjabat |
---|---|---|
Menteri Dalam Negeri Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2015 | Tito Karnavian | 23 Oktober 2019 |
Menteri Luar Negeri Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2020 | Retno Marsudi | 23 Oktober 2019 |
Menteri Pertahanan Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2015 | Prabowo Subianto | 23 Oktober 2019 |
Menteri Keuangan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 | Sri Mulyani | 23 Oktober 2019 |
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 | Supratman Andi Agtas | 19 Agustus 2024 |
Menteri Agama Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 | Yaqut Cholil Qoumas | 23 Desember 2020 |
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2019 | Nadiem Makarim | 23 Oktober 2019 |
Menteri Kesehatan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 | Budi Gunadi Sadikin | 23 Desember 2020 |
Menteri Sosial Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015 | Saifullah Yusuf | 11 September 2024 |
Menteri Ketenagakerjaan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2020 | Ida Fauziyah | 23 Oktober 2019 |
Menteri Perindustrian Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2020 | Agus Gumiwang Kartasasmita | 23 Oktober 2019 |
Menteri Perdagangan Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2015 | Zulkifli Hasan | 15 Juni 2022 |
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 § Nomor 105 Tahun 2016 | Bahlil Lahadalia | 19 Agustus 2024 |
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2020 | Basuki Hadimuljono | 23 Oktober 2019 |
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2020 | Abdul Halim Iskandar | 23 Oktober 2019 |
Menteri Perhubungan Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 | Budi Karya Sumadi | 23 Oktober 2019 |
Menteri Komunikasi dan Informatika Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2015 | Budi Arie Setiadi | 17 Juli 2023 |
Menteri Pertanian Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2015 | Amran Sulaiman | 25 Oktober 2023 |
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2020 | Siti Nurbaya Bakar | 23 Oktober 2019 |
Menteri Kelautan dan Perikanan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 | Sakti Wahyu Trenggono | 23 Desember 2020 |
Menteri Sekretaris Negara Peraturan Presiden Nomor 31 Tahun 2020 | Pratikno | 23 Oktober 2019 |
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional § Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2015 | Suharso Monoarfa | 23 Oktober 2019 |
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2015 | Abdullah Azwar Anas | 7 September 2022 |
Menteri Badan Usaha Milik Negara Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2019 | Erick Thohir | 23 Oktober 2019 |
Menteri Agraria dan Tata Ruang § Kepala Badan Pertanahan Nasional Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 | Agus Harimurti Yudhoyono | 21 Februari 2024 |
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2020 | Teten Masduki | 23 Oktober 2019 |
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif § Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2019 | Sandiaga Uno | 23 Desember 2020 |
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2020 | I Gusti Ayu Bintang Darmawati | 23 Oktober 2019 |
Menteri Pemuda dan Olahraga Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2020 | Dito Ariotedjo | 3 April 2023 |
Menteri Investasi § Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007, Nomor 86 Tahun 2012, § Nomor 24 Tahun 2020 | Rosan Roeslani | 19 Agustus 2024 |
Sekretaris Kabinet
Jabatan (Peraturan perundang-undangan yang mengatur) | Pejabat petahana | Mulai menjabat |
---|---|---|
Sekretaris Kabinet Peraturan Presiden Nomor 165 Tahun 2014 § Nomor 55 Tahun 2020 | Pratikno (Pelaksana tugas) | 22 September 2024 |
Pejabat setingkat menteri
Jabatan (Peraturan perundang-undangan yang mengatur) | Pejabat petahana | Mulai menjabat |
---|---|---|
Jaksa Agung Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2010 § Nomor 29 Tahun 2016 | ST Burhanuddin | 23 Oktober 2019 |
Panglima Tentara Nasional Indonesia Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2019 | Agus Subiyanto | 22 November 2023 |
Kepala Kepolisian Republik Indonesia Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 § Nomor 5 Tahun 2017 | Listyo Sigit Prabowo | 27 Januari 2021 |
Kepala Badan Intelijen Negara | Budi Gunawan | 9 September 2016 |
Kepala Staf Kepresidenan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2019 | Moeldoko | 17 Januari 2018 |
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan | Hasan Nasbi | 19 Agustus 2024 |
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021 | Laksana Tri Handoko | 28 April 2021 |
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara | Basuki Hadimuljono (Pelaksana tugas) | 3 Juni 2024 |
Lihat pula
- Kementerian Indonesia
- Daftar Presiden Indonesia
- Daftar Perdana Menteri Indonesia
- Daftar Ibu dan Bapak Negara Indonesia
- Kabinet
- Pemimpin wanita di Indonesia
- Rekor di kabinet Indonesia
- Daftar menteri terlama di Indonesia
Referensi
Catatan kaki
- ^ Simanjuntak 2003, hlm. 1.
- ^ Simanjuntak 2003, hlm. 3–4.
- ^ Simanjuntak 2003, hlm. 5–6.
Daftar pustaka
- Simanjuntak, P.N.H. (2003), Kabinet-kabinet Republik Indonesia dari awal kemerdekaan sampai reformasi, Jakarta: Djambatan
Pranala luar
- (Indonesia) Profil Kabinet Indonesia