Wilmar International
Jenis | Terbuka |
---|---|
Kode emiten | SGX: F34 Merah Muda OTC: WLMIY |
Industri | Pemrosesan makanan |
Didirikan | 2020 |
Kantor pusat | indragiri hilir |
Tokoh kunci | Kuok Khoon Hong, Martua Sitorus, Ketua |
Produk | Minyak sawit, makanan berprotein, minyak masakan konsumsi, gula, bahan kimia khusus, biodiesel |
Pendapatan | $43,09 miliar USD (2014) |
Laba bersih | $1,16 miliar USD (2014) |
Total aset | $43,56 miliar USD (2014) |
Total ekuitas | $30,31 miliar USD (Maret 2010) |
Karyawan | 92.000 |
Situs web | www.wilmar-international.com |
Wilmar International Limited[1] adalah grup perusahaan agribisnis Singapura yang didirikan tahun 1991 oleh pengusaha Singapura dan pengusaha kelahiran Indonesia. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan terdaftar terbesar menurut kapitalisasi pasar di Bursa Efek Singapura.[2] Wilmar merupakan perusahaan holding investasi yang menyediakan jasa manajemen untuk lebih dari 400 anak perusahaannya.[3] Perusahaan ini menempati peringkat 252 dalam daftar Fortune Global 500 pada tahun 2015.[4]
Aktivitas Wilmar meliputi perkebunan kelapa sawit, penyulingan minyak masakan, penggilingan biji minyak, pemrosesan dan pengepakan minyak masakan konsumsi, lemak, oleokimia, dan biodiesel, serta pemrosesan dan pengepakan gandum. Wilmar memiliki lebih dari 450 pabrik dan jaringan distribusi di seluruh Tiongkok, India, Indonesia, dan 50 negara lainnya. Grup perusahaan ini memiliki kurang lebih 92.000 karyawan dari berbagai negara.
Sektor pemrosesan dan pengepakan Wilmar mencakup produk minyak sawit dan laurat; pemrosesan, penyulingan, dan penggilingan minyak sawit; dan pemrosesan dan penyulingan minyak masakan, biji minyak, gandum, dan kacang kedelai. Sektor produk konsumsinya mencakup pabrik botol minyak di Republik Rakyat Tiongkok, Vietnam, dan Indonesia. Sektor perkebunan dan penggilingan sawitnya mencakup pembiakan dan penggilingan kelapa sawit. Sektor lainnya meliputi manufaktur dan distribusi pupuk dan jasa sewa kapal.
Wilmar dikritik karena mempekerjakan tenaga kerja anak-anak, kerja paksa, dan kondisi pekerjaan yang tidak memenuhi standar keamanan di perkebunannya, menurut laporan Amnesty International pada 30 November 2016.[5]
Perusahaan ini juga telah diberitakan mengenai praktik-praktik kerja yang merusak lingkungan, pemindahan paksa populasi rakyat miskin, dan tindakan-tindakan tidak etis lainnya di Uganda, menurut laporan The Guardian (2016)[6], dan di Indonesia, menurut laporan Friends of the Earth Netherlands (2007)[7] dan WWF (2014)[8].
Sejarah
Kontroversi
Referensi
- ^ "WILMAR INTERNATIONAL LTD (WIL:Singapore Exchange): Company Description - Businessweek". investing.businessweek.com. Diakses tanggal 30 May 2016.
- ^ "Wilmar's Harvest". Forbes.com. 9 August 2010.
- ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-02-26. Diakses tanggal 2016-09-11.
- ^ "Wilmar International (WLMIY) Stock Price, Financials and News | Global 500". fortune.com. Diakses tanggal 30 May 2016.
- ^ "Human rights abuses in your shopping basket". www.amnesty.org. 30 November 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 30, 2022.
- ^ FOEI. "Palm oil landgrab in Uganda: Wilmar International's violations in Kalangala Island" (PDF). Libcloud.s3.amazonaws.com. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 4 March 2016. Diakses tanggal 26 February 2016. Parameter
|url-status=
yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan) - ^ "World's biggest palm oil trader shamed | Friends of the Earth Europe | Company involved in forest fires, deforestation and illegal activities". foeeurope.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 30, 2022. Diakses tanggal 30 May 2016.
- ^ "REPORT: Palming off a National Park: Tracking Illegal Palm Oil Fruit in Riau, Sumatra". World Wildlife Fund. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 31, 2014. Diakses tanggal 31 December 2014.
Pranala luar
- Situs web resmi
- l
- b
- s
- AIA Group
- BOC Hong Kong (Holdings)
- Cathay Financial Holding
- China Construction Bank
- China Life Insurance
- China Mobile
- China Petroleum & Chemical
- China Steel
- Chunghwa Telecom
- CK Hutchison Holdings
- CLP Holdings
- CNOOC Limited
- CTBC Financial Holding
- DBS Group
- Delta Electronics
- Formosa Chem & Fibre
- Formosa Plastics
- Fubon Financial Holding
- Galaxy Entertainment Group
- Hang Seng Bank
- Hon Hai Precision Industry
- Hong Kong and China Gas
- Hong Kong Exchanges and Clearing
- Hyundai Heavy Industries
- Hyundai Mobis
- Hyundai Motor
- Industrial and Commercial Bank of China
- Jardine Matheson
- KB Financial Group
- Keppel
- Kia Motors
- KT&G
- LG Chem
- Li & Fung
- Lippo Group
- MediaTek
- Nan Ya Plastics
- Oversea-Chinese Banking Corporation
- PetroChina
- Ping An Insurance
- POSCO
- Power Assets Holdings
- Samsung Electronics
- Sands China
- Shinhan Financial Group
- Singapore Telecommunications
- Sun Hung Kai Properties
- Taiwan Semiconductor Manufacturing
- United Overseas Bank
- Want Want China Holdings