TAD Turangga
Tugasanda Turangga | |
---|---|
Versi APC | |
Jenis | APC, kendaraan mobilitas infanteri |
Negara asal | Indonesia |
Sejarah produksi | |
Produsen | TAD |
Diproduksi | 2016 – sekarang |
Spesifikasi | |
Berat | 7.845 kilogram (17.295 pon) (kosong) 8.845 kilogram (19.500 pon) (penuh) |
Panjang | 6.470 mm (254,7 in) |
Lebar | 2.400 mm (94,5 in) |
Tinggi | 2.480 mm (97,6 in) |
Awak | 2 + 10 pasukan |
Perisai | CEN Level B6 (tahan 7.62x51 mm FJ/PB/SC), lambung berbentuk V[1] |
Senjata utama | Senapan mesin 7.62 sampai 12.7 mm, peluncur granat otomatis 40 mm,[2] dioperasikan manual atau dengan RCWS |
Jenis Mesin | Mesin diesel Ford V8 turbocharged 6,700 cc 400 tenaga kuda (300 kW) |
Daya kuda/ton | 44 hp/ton |
Transmisi | Otomatis 6 kecepatan |
Kelonggaran tanah | 650 mm |
Kapasitas tangki | 160 liter |
Daya jelajah | 800 km |
Kecepatan | 110 kilometer per jam (68 mph) |
TAD Turangga adalah kendaraan mobilitas infanteri lapis baja Indonesia yang dikembangkan oleh Tugasanda Defense (TAD). Namanya dalam bahasa Jawa berarti kuda.
Deskripsi
Turangga dibangun di atas sasis Ford 550 Heavy Duty yang populer untuk diubah menjadi kendaraan militer karena kehandalannya. Hampir semuanya milik Ford F550, baik itu sasis, suspensi, roda kemudi, rem, girboks, dan kotak transfer.[3]
Tipe angkut pasukan (APC) dapat memuat 12 tentara, termasuk komandan dan pengemudi. Dalam peran ini, Turangga dirancang untuk menjalankan misi seperti serangan cepat, operasi penjaga perdamaian, dan pengawalan konvoi. Turangga bisa dikendarai maksimal di jalan datar hingga 110 km/jam. Kapasitas tangki solar mencapai 160 liter yang cukup untuk menggerakkannya sejauh 800 km.
Secara tampilan, desain Turangga sepertinya terinspirasi dari Typhoon MRAP buatan Streit Group dari Uni Emirat Arab. Namun, Turangga tidak memiliki kemampuan untuk menahan ranjau seperti Typhoon. Tingkat perlindungannya adalah CEN Level B6 (standar perlindungan kendaraan lapis baja Eropa), artinya dapat menahan benturan peluru senapan serbu kaliber 7,62x51 mm. Tak hanya itu, Turangga 4x4 dilengkapi dengan perlindungan ledakan dengan konstruksi lambung V. Untuk melindungi dari efek ledakan, Turangga dirancang dengan ground clearance 650 mm. Keempat roda mengadopsi Run flat type 20-750 ATR Rubber dengan merek Michelin 333/80R20, artinya roda juga mampu menahan terjangan peluru. Sebagai senjata pertahanan diri, selain memberikan lubang tembak senapan serbu dari dalam kabin, terdapat empat titik di kaca samping dan satu di jendela belakang. Di atap juga dapat dipersenjatai dengan senapan mesin 7,62 atau 12,7 mm atau peluncur granat otomatis 40 mm[3] yang dioperasikan secara manual. Dimungkinkan juga untuk melengkapi stasiun senjata kendali jarak jauh (RCWS).[4]
Menyadari pentingnya melindungi tangki bahan bakar, komponen ini tercakup dalam kotak baja balistik. Bahan bakarnya mengusung standar emisi Euro 3. Untuk memperluas jangkauan, dapat ditambahkan jerigen 2x20 liter dengan bahan bakar ekstra. Turangga 4×4 milik Paskhas TNI AU dilengkapi dengan radio komunikasi U/VHF dan HF, winch, port light gun NATO di setiap jendela pasukan, dan rak senapan.[5]
Versi
- Pengangkut personel
- SAR: Turangga versi SAR menggunakan Mitsubishi New Triton GLS MT Double Cab 4WD sebagai dasarnya. Harganya lebih dari Rp9 juta.[6] Tingginya 2,5 meter dan memiliki kapasitas 9 orang.[7]
- Intai
Pengguna
Pengguna sekarang
- Indonesia: Digunakan Paskhas.[8]
Galeri
- Turangga dilengkapi dengan Aselsan SARP RCWS
- Turangga milik Paskhas
Lihat juga
- ATF Dingo
- Didgori-2
- Hunter TR-12
Referensi
- ^ Satrio, Hillarius (2016-11-07). "Perkenalkan Turangga APC 4×4, Kendaraan Lapis Baja Baru Rakitan Indonesia". Autonetmagz. Diakses tanggal 7 September 2021.
- ^ "Turangga 4X4 APC, Kendaraan Tempur Taktis Dalam Negeri yang Menjadi Kebanggan Indonesia". Boombastis.com | Portal Berita Unik | Viral | Aneh Terbaru Indonesia. 2018-11-22. Diakses tanggal 2020-05-26.
- ^ a b "Tugasanda Turangga 4x4: Rantis Lapis Baja Kreasi Perusahaan Karoseri Nasional". Indomiliter.com (dalam bahasa Inggris). 2016-11-07. Diakses tanggal 2021-09-06.
- ^ Sawiyya, Rangga Baswara (2018-10-13). "TAD Turangga APC, Kuda Besi Dalam Negeri Andalan Paskhas TNI AU". Airspace Review. Diakses tanggal 7 September 2021.
- ^ "[Video] Perkasa di Medan Off Road, Turangga 4x4 Paskhas TNI AU Hadir di Indo Defence 2018". Indomiliter.com (dalam bahasa Inggris). 2018-11-10. Diakses tanggal 2021-09-06.
- ^ Priyantoro, Donny Dwisatryo (2020-01-09). Kurniawan, Agung, ed. "Mengenal Mobil Amfibi BPBD Gresik untuk Evakuasi Korban Banjir". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-10-06.
- ^ JatimNow (2020-01-10). "Baru Saja Masuk Area Banjir, Mobil Amfibi ini Pilih 'Mundur Alon Alon'". jatimnow.com - Berita Peristiwa Hari Ini (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2021-10-06. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
- ^ Pen Mako Korpaskhas (29 Juli 2020). "Yonko 465 Paskhas Terima Rantis APC Turangga 4X4". TNI AU. Diakses tanggal 10 September 2021. Parameter
|url-status=
yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Pranala luar
- TAD Website
- l
- b
- s
- ACMAT
- Agrale Marruá
- AMZ Dzik
- AMZ Tur
- AMZ Żubr
- Aravis
- ATF Dingo
- Austin Champ
- AXE
- Badger ILAV
- BPM-97
- BOV
- Buffel
- Bushmaster
- Casspir
- Cheetah MMPV
- Cobra
- Commando
- Chaimite
- Condor
- Corvo
- Cougar H
- Duro III
- Dozor-B
- Didgori
- Eagle
- Enok
- F2
- Fahd
- FNSS Pars
- Fennek
- FTTS
- FMC XR311
- G-Class
- Golan
- Grizzly
- Humvee
- Honker
- Iveco LMV
- Kaya
- Komatsu LAV
- Land Rover Wolf
- LIV (SO) Serval
- LOV-1
- M1117 Guardian
- Mamba
- Marine MPV
- Marauder
- Matador
- Maverick
- Marksman
- M-ATV
- MaxxPro
- Mildef Tarantula HMAV
- Millenworks LUV
- Mungo ESK
- MWMIK
- MXT-MV
- MX-1 Kalakian
- MX-8 Barako
- NIMR
- Ocelot
- OKA
- Perentie
- P4
- Pinzgauer
- PVP
- Pindad APR-1V
- Piranha
- Puma
- Reva
- RG-12
- RG-31 Nyala
- RG-32 Scout
- RG Outrider
- RG-33
- RG-34 Iguana
- RG-35
- S600
- Sand Cat
- Santana Anibal
- Saxon
- Simba
- Sherpa 2
- Storm
- T-98 Kombat
- TAD Turangga
- Type 90
- Tiuna
- Tempest MPV
- Type 6614
- GAZ-2975 Tigr
- Unibuffel
- UR-416
- URO VAMTAC
- VAB
- VBL
- VPK-3927 Volk
- VXB
- Vodnik
- Wolf
- ACMAT
- Al-Faris 8-400
- Alvis Saracen
- Arma
- AMX 10 RC
- Armoured Multirole Carrier
- AVGP Grizzly
- BAE Caiman
- Buffalo H
- Ceradyne Bull
- Cougar HE
- Duro III
- EE-9 Cascavel
- EE-11 Urutu
- ERC 90 Sagaie
- F2
- FNSS Pars
- Fuchs
- Grizzly HPV
- Mastiff PPV
- Mbombe
- MPV-I
- MTVR
- NIMR
- Nurol Ejder
- Pandur 6x6
- Patria Pasi
- Perentie
- Pindad APS-2
- Pindad APS-3 Anoa
- Pegaso BMR
- Pegaso VEC-M1
- Pinzgauer
- Piranha
- Puma
- Ratel
- RG-33
- RG-35
- RN-94
- Shoet
- TATRAPAN
- WZ551 Type 92
- WZ523 Type 93
- VBTP-MR
- VAB
- LKOV Valuk
- Rheinmetall YAK
- Al-Fahd
- Arma
- Patria AMV
- ASLAV
- AV-81 Terrex
- Bison
- Boxer MRAV
- Bumerang APC
- BTR-3
- BTR-4
- BTR-80
- BTR-90
- BTR-94
- Centauro VBC
- CM-32
- Coyote
- FNSS Pars
- KTO Irbis
- KTO Rosomak
- KTO Ryś
- Lazar BVT
- LAV-25
- LAV III
- SEP
- Luchs
- LVS
- NZLAV
- Pandur II 8x8
- Piranha
- RG41
- Rooikat
- Saur 1
- Stryker
- OT-64 SKOT
- Tatra T815
- Type 92
- Type 96
- VBCI
- VBTP-MR
- LVSR
- Piranha