Prohar Sudharnoto
Prohar Sudharnoto | |
---|---|
Berkas:Sudharnoto.jpg | |
Lahir | (1925-10-24)24 Oktober 1925 Kabupaten Kendal |
Meninggal | 11 Januari 2000 (umur 74) |
Kebangsaan | Indonesia |
Pekerjaan | Musisi |
Prohar Sudharnoto (24 Oktober 1925 – 11 Januari 2000) adalah komponis, ilustrator film Indonesia, penggubah Mars Pancasila yang di kemudian hari dikenal sebagai lagu Garuda Pancasila. Pada saat Soekarno berkuasa, ia termasuk salah satu seniman yang tergabung dalam Lekra.
Karier
Prohar Sudharnoto belajar di Universitas Indonesia jurusan Kedokteran (hanya sampai tingkat 2).[1][2] Ia memiliki ayah seorang dokter pribadi Mangkunegara VII di Surakarta.[2] Ia gemar bermain gitar, suling, dan biola, sedangkan ibunya mahir bermain akordeon.[2] Ia belajar pada sejumlah seniman, Jos Cleber, Daljono, Soetedjo, dan R.A.J. Soedjasmin.[2] Bersama Orkes Hawaiian Indonesia Muda pimpinan Maladi, ia ikut mengisi siaran RRI (Radio Republik Indonesia) Sala.[2] Kemudian sejak tahun 1952, ia bekerja di RRI Jakarta, bahkan sampai menjabat sebagai kepala Seksi Musik, dan pengisi acara tetap Hammond Organ Sudharnoto.[2] Setelah meninggalkan RRI, ia menjadi penyalur es Petojo, Jakarta, dan menjadi sopir taksi.[1] Pada tahun 1969, Sudharnoto menjadi pianis di restoran LCC dan kemudian Sangrilla.[1]
Diskografi
Rekaman musik[2]
- Musik Nostalgia: Mengenang Ismail Marzuki
- Hidup Indonesia.
Lagu[2]
- "Asia-Afrika Bersatu"
- "Asmara Dewi"
- "Bunga Sakura"
- "Gadis Gunung"
- "Harum Bunga di Waktu Malam"
- "Keroncong Kewajiban Pemuda"
- "Maju Sukarelawan"
- "Mars Pancasila" (diubah tahun 1956)
- "Mars Teruna Bangsa"
- "Melati Pagi"
- "Pantai Selatan"
- "Senja Buta"
Filmografi
Beberapa film yang ia isi ilustrasi musiknya:[2]
- Djuara Sepatu Roda (1958)
- Notaris Sulami (1961)
- Di Ambang Fajar (1974)
- Anak Emas (1976)
- Cintaku Tergadai (1977)
- Koboi Cilik (1977)
- Kabut Sutra Ungu (1979)
- Kereta Api Terakhir (1981)
- Pasukan Berani Mati (1982)
- Baja Membara
- Sayem
Referensi
- ^ a b c "Penggubah Lagu Mars Pancasila ternyata Anggota Lekra". Kompasiana. 03 Oktober 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-06-06. Diakses tanggal 6 Juni. Periksa nilai tanggal di:
|accessdate=, |date=
(bantuan) - ^ a b c d e f g h i Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaEns
- l
- b
- s
- G.R.W. Sinsu (1955)
- Sjaiful Bachri (1960)
- Idris Sardi (1967)
- Idris Sardi (1973)
- Idris Sardi (1974)
- Eros Djarot (1976)
- Idris Sardi (1977)
- Franki Raden, Sardono W. Kusumo, Slamet Rahardjo (1979)
- Prohar Sudharnoto (1980)
- Eros Djarot (1981)
- Embie C. Noer (1982)
- Sudharnoto (1983)
- Idris Sardi (1984)
- Idris Sardi (1985)
- Idris Sardi (1986)
- Franki Raden (1987)
- Idris Sardi (1988)
- Idris Sardi (1989)
- Areng Widodo (1990)
- Dwiki Dharmawan (1991)
- Idris Sardi (1992)
- Anto Hoed, Melly Goeslaw (2004)
- Anto Hoed (2005)
- Rahayu Supanggah (2006)
- Dian HP (2007)
- Zeke Khaseli (2008)
- Aksan Sjuman, Titi Sjuman (2009)
- Ian Antono, Thoersi Argeswara (2010)
- Thoersi Argeswara (2011)
- Thoersi Argeswara (2012)
- Aksan Sjuman (2013)
- Fajar Yuskemal, Aria Prayogi (2014)
- Krisna Purna (2015)
- Anto Hoed, Melly Goeslaw (2016)
- Aghi Narottama, Bemby Gusti, Tony Merle (2017)
- Zeke Khaseli, Yudhi Arfani (2018)
- Ramondo Gascaro (2019)
- Aksan Sjuman (2020)
- Yennu Ariendra (2021)
- Ricky Lionardi (2022)
- Abel Huray (2023)