Krisis Abad Ketiga

Kekaisaran yang terbagi pada 271 Masehi.

Krisis Abad Ketiga adalah periode ketidakstabilan dan kekacauan yang terjadi di Kekaisaran Romawi dari tahun 235 M hingga 284 M. Krisis ini dimulai setelah pembunuhan Kaisar Alexander Severus oleh pasukan legiun Romawi, yang mengakhiri Dinasti Severan. Sejak itu, Kekaisaran Romawi mengalami pergantian kekuasaan yang cepat dan tidak stabil, dengan lebih dari 20 orang mengklaim gelar kaisar dalam kurun waktu kurang dari 50 tahun. Peristiwa ini memicu perang saudara berkepanjangan, serangan dari suku-suku barbar di sepanjang perbatasan, dan invasi oleh Kekaisaran Persia Sasanian. Sementara itu, muncul pula krisis ekonomi yang diperparah oleh inflasi yang merajalela akibat devaluasi mata uang, serta disintegrasi sosial yang diperburuk oleh serangan wabah penyakit yang mematikan, yang secara kolektif dikenal sebagai "Wabah Siprianus".

Krisis ini juga menimbulkan perpecahan di dalam Kekaisaran Romawi, di mana beberapa wilayah memisahkan diri dan membentuk negara-negara yang merdeka dari pemerintahan pusat di Roma. Salah satu contohnya adalah Kekaisaran Galia yang didirikan di wilayah Galia, Hispania, dan Britania, serta Kekaisaran Palmyra yang terbentuk di Timur Tengah. Keduanya mencoba mengambil alih kendali kekaisaran yang tersisa dalam kekacauan. Situasi ini mengakibatkan Romawi terpecah menjadi beberapa entitas politik yang bersaing, sehingga mengurangi kekuatan dan pengaruh kekaisaran secara keseluruhan. Di tengah semua pergolakan ini, berbagai upaya dilakukan oleh kaisar-kaisar Romawi untuk memulihkan stabilitas, namun sebagian besar gagal, hanya menambah panjang daftar penguasa yang jatuh dan digantikan dengan cepat.

Akhir dari Krisis Abad Ketiga terjadi ketika Kaisar Diokletianus naik tahta pada tahun 284 M dan memperkenalkan serangkaian reformasi yang dikenal sebagai Reformasi Diokletianus. Diokletianus membagi kekaisaran menjadi dua bagian, Timur dan Barat, masing-masing dengan kaisar dan wakilnya sendiri, sebuah sistem yang dikenal sebagai Tetrarki. Reformasi ini berhasil memulihkan stabilitas relatif di Kekaisaran Romawi, serta mengakhiri periode anarki militer. Selain itu, Diokletianus melakukan perubahan signifikan dalam administrasi dan ekonomi, termasuk perbaikan mata uang dan pengawasan yang lebih ketat terhadap pajak, yang secara bertahap memulihkan kekuatan kekaisaran. Meskipun begitu, dampak Krisis Abad Ketiga terus dirasakan, meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah Romawi dan mempengaruhi perkembangan kekaisaran dalam abad-abad berikutnya.[1]

Catatan

  1. ^ Brown, P, The World of Late Antiquity, London 1971, p. 22.

Daftar pustaka

  • Olivier Hekster, Rome and its Empire, AD 193-284 (Edinburgh 2008) ISBN 978-0-7486-2303-7
  • Klaus-Peter Johne (ed.), Die Zeit der Soldatenkaiser (Akademie Verlag, Berlin 2008).
  • Alaric Watson, Aurelian and the Third Century (Taylor & Francis, 2004) ISBN 0-415-30187-4
  • John F. White, Restorer of the World: The Roman Emperor Aurelian (Spellmount, 2004) ISBN 1-86227-250-6
  • H. St. L. B. Moss, The Birth of the Middle Ages (Clarendon Press, 1935, reprint Oxford University Press, January, 2000) ISBN 0-19-500260-1
  • Ferdinand Lot, End of the Ancient World and the Beginnings of the Middle Ages (Harper Torchbooks Printing, New York, 1961. First English printing by Alfred A. Knopf, Inc., 1931).

Bacaan tambahan

  • Crisis of The Third Century, Hugh Kramer.
  • Map, University of Calgary. Diarsipkan 2006-08-19 di Wayback Machine.
  • The Crisis of The Third Century, OSU. Diarsipkan 2006-07-17 di Wayback Machine.
  • l
  • b
  • s
Perang-Perang Romawi Kuno
Perang-Perang
Republik Romawi
Perang-Perang
Kekaisaran Romawi
Sejarah militer Romawi Kuno
  • l
  • b
  • s
Pra-1000
  • Krisis Abad Ketiga (235–284 M)
Revolusi Perdagangan
(1000-1760)
  • Great Bullion Famine (sekitar 1400–c. 1500)
  • The Great Debasement (1544–1551)
  • Kehancuran pasar saham Republik Belanda (c. 1600–1760)
  • Kipper und Wipper (1621–1623)
  • Kehancuran Tulip mania (1637)
  • Kehancuran gelembung South Sea (1720)
  • Kehancuran gelembung Mississippi (1720)
Revolusi Industri
(1760–1840)
  • Krisis perbankan Amsterdam 1763
  • Kehancuran gelembung Bengal (1769–1784)
  • Krisis 1772
  • Keruntuhan keuangan Republik Belanda (c. 1780–1795)
  • Panik 1785
  • Kepanikan Tembaga 1789
  • Panik 1792
  • Panik 1796–1797
  • Kebangkrutan negara bagian Denmark 1813
  • Guncangan harga biji-bijian dan penggunaan lahan Irlandia pasca-Napoleon (1815–1816)
  • Panik 1819
  • Panik 1825
  • Panik 1837
1840–1870
Revolusi Industri Kedua
(1870–1914)
  • Panik 1873
  • Kehancuran Paris Bourse 1882
  • Panik 1884
  • Kehancuran Arendal (1886)
  • Krisis Baring (1890)
  • Encilhamento (1890–1893)
  • Panik 1893
  • Krisis perbankan Australia 1893
  • Black Monday (1894)
  • Panik 1896
  • Panik 1901
  • Panik 1907
  • Krisis pasar saham karet Shanghai (1910)
  • Panik 1910–11
Periode antarperang
(1918–1939)
1931–1973
Inflasi Hebat
(1973–1982)
  • Krisis energi 1970-an (1973–1980)
  • Krisis Oktober Kanada (1970)
  • Krisis minyak 1973
  • Kehancuran pasar saham 1973–1974
  • Krisis perbankan sekunder 1973–1975
  • Krisis baja (1973–1982)
  • Krisis utang Amerika Latin (1975–1982)
  • Krisis IMF 1976
  • Krisis energi 1979
  • Hiperinflasi Brasil (1980–1982)
Moderasi Hebat
(1982–2007)
  • Krisis baja (1982–1988)
  • Hiperinflasi Brasil (1982–1994)
  • Kehancuran pasar saham Souk Al-Manakh (1982)
  • Krisis Cile 1982
  • Krisis saham bank Israel 1983
  • Black Saturday (1983)
  • Krisis simpan pinjam (1986–1995)
  • Black Monday (1987)
  • Krisis perbankan Norwegia 1988–1992
  • Kehancuran-mini Jumat ke-13 (1989)
  • Kehancuran gelembung harga aset Jepang (1990–1992)
  • Kejutan harga minyak 1990
  • Krisis perbankan Rhode Island (1990–1992)
  • Krisis ekonomi India 1991
  • Krisis keuangan Swedia 1990-an (1991–1992)
  • Krisis perbankan Finlandia 1990-an (1991–1993)
  • Krisis energi Armenia 1990-an (1991–1995)
  • Periode Khusus Kuba (1991–2000)
  • Black Wednesday (1992)
  • Hiperinflasi Yugoslavia (1992–1994)
  • krisis pasar obligasi 1994
  • Krisis perbankan Venezuela tahun 1994
  • Krisis peso Meksiko (1994–1996)
  • Krisis keuangan Asia 1997
  • krisis keuangan Rusia 1998
  • Krisis ekonomi Ekuador 1998–1999
  • Depresi Hebat Argentina 1998–2002
  • Efek Samba (1999)
  • Gelembung dot-com (2000–2004)
  • Krisis ekonomi Turki 2001
  • Krisis ekonomi Amerika Selatan tahun 2002
  • krisis perbankan Uruguay 2002
  • Krisis perbankan Myanmar 2003
  • Krisis energi Argentina 2004
  • Gelembung saham Tiongkok 2007
  • Hiperinflasi Zimbabwe (2007–sekarang)
Resesi Hebat
(2007–2013)
Revolusi Digital
(2013–sekarang)
  • Daftar krisis perbankan
  • Daftar krisis ekonomi
  • Daftar krisis utang negara
  • Daftar kehancuran pasar saham dan bear market


Pengawasan otoritas: Perpustakaan nasional Sunting ini di Wikidata
  • Amerika Serikat