Ismail Soebardjo
Ismail Soebardjo | |
---|---|
Lahir | (1943-11-07)7 November 1943 Maos, Cilacap |
Meninggal | 26 Oktober 2016(2016-10-26) (umur 72) |
Pekerjaan | sutradara |
Ismail Soebardjo (7 November 1943 – 26 Oktober 2016) adalah seorang sutradara senior Indonesia. Dia memulai kariernya pada tahun 1972 sebagai seorang jurnalis. Pada periode yang sana dia memasuki dunia sinematografi serta menjadi asisten sutradara pada film Setitik Noda (1973). Dia lalu membuat beberapa film dokumenter. Dia memulai karier film layar lebarnya pada tahun 1977.[butuh rujukan]
Filmografi
- Perempuan dalam Pasungan (1980)
- Binalnya Anak Muda (1978)
- Anak-Anak Buangan (1979)
- Setitik Noda
- Remaja 76
- Sumpah Pocong
- Taksi Juga
- Bercanda dalam Duka
- Satu Atap Seribu Wajah
Penghargaan dan nominasi
Penghargaan | Tahun | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil |
---|---|---|---|---|
Festival Film Indonesia | 1979 | Sutradara Terbaik | Binalnya Anak Muda | Nominasi |
Penulis Skenario Terbaik | Nominasi | |||
1981 | Sutradara Terbaik | Perempuan dalam Pasungan | Menang | |
Penulis Skenario Terbaik | Nominasi |
Referensi
Penghargaan dan prestasi | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Frank Rorimpandey Film : Perawan Desa (1980) | Sutradara Terbaik (Festival Film Indonesia) Film : Perempuan dalam Pasungan (1981) | Diteruskan oleh: Arifin C. Noer Film : Serangan Fajar (1982) |
- l
- b
- s
hingga
1970-an
- Lilik Sudjio (1955)
- Bachtiar Siagian (1960)
- Misbach Jusa Biran (1967)
- Wim Umboh (1973)
- Teguh Karya (1974)
- Teguh Karya (1975)
- Nico Pelamonia (1976)
- Sjuman Djaya (1977)
- Ami Prijono (1978)
- Teguh Karya (1979)
- Frank Rorimpandey (1980)
- Ismail Soebardjo (1981)
- Arifin C. Noer (1982)
- Teguh Karya (1983)
- Syuman Djaya (1984)
- Slamet Rahardjo (1985)
- Teguh Karya (1986)
- Slamet Rahardjo (1987)
- Eros Djarot (1988)
- Teguh Karya (1989)
- Arifin C. Noer (1990)
- Imam Tantowi (1991)
- Chaerul Umam (1992)
- Rudi Soedjarwo (2004)
- Hanung Bramantyo (2005)
Nayato Fio Nuala(dibatalkan) (2006)- Hanung Bramantyo (2007)
- Mouly Surya (2008)
- Aria Kusumadewa (2009)
- Benni Setiawan (2010)
- Ifa Isfansyah (2011)
- Herwin Novianto (2012)
- Rako Prijanto (2013)
- Adriyanto Dewo (2014)
- Joko Anwar (2015)
- Riri Riza (2016)
- Edwin (2017)
- Mouly Surya (2018)
- Garin Nugroho (2019)
- Joko Anwar (2020)
- Wregas Bhanuteja (2021)
- Edwin (2022)
- Jeremias Nyangoen (2023)
Artikel bertopik biografi Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
- l
- b
- s