Getah katilayu
Getah katilayu adalah salah satu jimat yang dikenal di Indonesia. Getah ini dihasilkan dari pohon katilayu (bahasa Sunda: kilalayu, nama Latin: Erioglossum rubiginosum). Pohon ini sebenarnya tidak menghasilkan getah seperti karet, sehingga getah katilayu merupakan barang yang sulit didapatkan. Getah katilayu yang sudah mengeras dipercaya utamanya dapat mendatangkan/menarik ikan, sehingga jimat ini cukup populer di kalangan pemancing. Selain itu, getah katilayu juga dipercaya dapat mendatangkan rezeki, keberuntungan dan kewibawaan seseorang.[1][2]
Getah katilayu dapat dimanfaatkan sebagai liontin dan mata cincin.[1]
Ciri
Getah katilayu yang asli memiliki sejumlah ciri-ciri:
- Memiliki lapisan kulit setebal 2-3 mm
- Memiliki serat-serat kayu jika dibelah atau dipotong
Catatan kaki
- ^ a b "Katilayu - Morfologi, Getah, Manfaat & Cara Pengolahan". RimbaKita.com. 2020-08-19. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-21. Diakses tanggal 2020-11-01.
- ^ "Getah Katilayu, Jimat untuk Memancing Ikan". kumparan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-01. Diakses tanggal 2020-11-01.
Essen Katilayu Diarsipkan 2023-01-30 di Wayback Machine.
- l
- b
- s
- Babi ngepet
- Jenglot
- Nyi Blorong
- Nyai Puspa Cempaka
- Tuyul
- Susuk
- Jaran Goyang
- Semar Mesem
- Pelet
- Jin peludah
- Singlar
- Besi kersani
- Kanuragan
- Debus
- Karang
- Pangabaran
- Sima
- Besi kuning
- Getah katilayu
- Ikan tempel
- Pancar merah
- Pring pethuk
- Sada lanang
- Tali pocong
Artikel bertopik okultisme ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
- l
- b
- s