Gempa bumi Bali 1917
Gempa bumi Bali 1917 terjadi pada pukul 07:11 waktu setempat pada tanggal 21 Januari. Gempa ini diperkirakan berkekuatan 6,6 dan memiliki intensitas X (Ekstrem) pada skala intensitas Mercalli. Gempa ini berpusat di daratan, dan menyebabkan kerusakan yang luas di seluruh Bali, terutama di bagian selatan pulau. Gempa ini memicu banyak tanah longsor, yang menyebabkan 80% dari 1.500 korban jiwa.
Latar belakang tektonik
Pulau Bali merupakan bagian dari Busur Sunda, yang terbentuk di atas batas konvergen di mana Lempeng Australia yang subduksi di bawah Lempeng Sunda. Laju konvergensi di Parit Sunda–Jawa adalah 7,5 cm per tahun.[3]
Gempa bumi
Gempa yang tercatat oleh seismograf Wiechert di Batavia (sekarang Jakarta), menunjukkan pusat gempa di tenggara pulau. Ada penurunan umum dalam intensitas dari selatan ke utara. Gempa ini juga dirasakan di bagian timur pulau Jawa dan Sumbawa, dan terasa sangat kuat di Lombok. Tsunami kecil terpantau di pantai tenggara Bali, tetapi tidak menimbulkan kerusakan.
Kerusakan
Gempa ini memicu banyak tanah longsor. Diperkirakan ada sekitar 1.500 korban, yang 80% diantaranya adalah akibat dari tanah longsor. 2.431 hancur atau rusak parah,[4] termasuk Pura Ulun Danu Batur.[5]
Lihat juga
- Gempa bumi Bali 1976
- Gempa bumi Bali 1979
- Daftar gempa bumi di Indonesia
Referensi
- ^ National Geophysical Data Center. "Significant Earthquake". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-02-18. Diakses tanggal 10 November 2012.
- ^ Utsu, T. "Catalog of Damaging Earthquakes in the World (Through 2009)". International Institute of Seismology and Earthquake Engineering. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-03-06. Diakses tanggal 10 November 2012.
- ^ a b McCaffrey, R.; Nabelek J. (1987). "Earthquakes, gravity, and the origin of the Bali Basin: an example of a nascent continental fold-and-thrust belt" (PDF). Journal of Geophysical Research. National Academy of Sciences. 92 (B1): 441–460. doi:10.1029/jb092ib01p00441. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2013-12-11. Diakses tanggal 10 November 2012.
- ^ Hooykaas, C. (1973). Religion in Bali. Iconography of Religions Section 13. 10. BRILL. hlm. 2. ISBN 9789004037977. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-30. Diakses tanggal 11 November 2012.
- ^ Lansing, J.S. (2012). Perfect Order: Recognizing Complexity in Bali. Princeton Studies in Complexity. Princeton University Press. hlm. 176. ISBN 9780691156262. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-30. Diakses tanggal 11 November 2012.
- l
- b
- s
- Laut Banda 1629
- Ambon 1674
- Jawa 1699
- Sumatra 1797
- Bali 1815
- Sumatra 1833
- Bogor 1834
- Nias 1843
- Laut Banda 1852
- Sumatra 1861
- Jawa 1867
- Pulau Seram 1899
- Sumatra 1907
- Kerinci 1909
- Sulawesi-Mindanao 1913
- Bali 1917
- Padang Panjang 1926
- Sumatra Barat Daya 1931
- Sumatra 1933
- Sumatra 1935
- Laut Banda 1938
- Alahan Panjang 1943
- Jawa Tengah 1943
- Laut Seram 1965
- Sulteng 1968
- Sulawesi 1969
- Irian Jaya 1976
- Bali 1976
- Sumba 1977
- Yapen 1979
- Bali 1979
- Irian Jaya 1981
- Flores 1982
- Sumut 1984
- Irian Jaya 1989
- Kalabahi 1991
- Flores 1992
- Liwa 1994
- Jatim 1994
- Timor 1995
- Kerinci 1995
- Sulteng 1996
- Biak 1996
- Maluku Utara 1998
- Selat Sunda 1999
- Banggai 2000
- Enggano 2000
- Sumatra 2002
- Alor 2004
- Nabire 2004
- Sumatra 2004
- Laut Banda 2005
- Nias–Simeulue 2005
- Yogya 2006
- Jabar 2006
- Palu 2006
- Sumbar 2007
- Sumatra 2007
- Jawa 2007
- Bengkulu 2007
- Sulawesi 2008
- Simeulue 2008
- Papua Barat 2009
- Kepulauan Talaud 2009
- Tasikmalaya 2009
- Sumbar 2009
- Laut Banda 2009
- Paser 2009
- Sumsel 2010
- Sumut 2010
- Papua 2010
- Mentawai 2010
- Aceh 2010
- Singkil 2011
- Cilacap 2011
- Sumut 2011
- Bali 2011
- Sumatra 2012
- Sulteng 2012
- Aceh Januari 2013
- Lombok 2013
- Aceh 2013
- Halmahera 2014
- Kebumen 2014
- Papua 2015
- Sorong 2015
- Mentawai 2016
- Pidie Jaya 2016
- Jawa 2017
- Lebak 2018
- Lombok Juli 2018
- Lombok Agustus 2018
- Sulawesi 2018
- Laut Banda 2019
- Banten 2019